Labels

Selasa, 13 Maret 2012

Makan atau Maraton?


Pernahkah anda melihat pemandangan seorang ibu berlari-lari kecil mengejar anaknya sambil membawa piring dan memanggil-manggil anak tersebut. Sepertinya kok tidak asing yah? 

Seringkali saya melihat pemandangan ini, baik di kompleks perumahan tempat saya tinggal ataupun di sekolah ataupun tempat kursus. Ibu-ibu berkumpul di satu spot sambil mengobrol, anak mereka berlarian kesana kemari, terkadang si anak kembali ke ibunya dan disuapkan makanan, lalu si anak pergi lagi. Kalau si anak tidak kembali, maka si ibupun berteriak memanggil anaknya, “Rudi, Rudi, ayo makan.” Atau si ibu yang berlari mengejar anaknya dan menyuapkan makanan tersebut.

Sewaktu jaman saya kecil dulu, saya dan saudara-saudara saya selalu dididik untuk makan di meja makan. Sewaktu makan, kami tidak pernah berkeliaran atau bermain-main. Ibu dan nenek saya selalu mengatakan, “Kalau makananmu belum habis, kamu tidak boleh bangun dari kursi ini.” Jadi kalau saya ingin bermain, saya harus menghabiskan makanan dahulu, dan waktu makan tidak boleh lari-lari. 

Di sekolah-sekolah tempat saya mengajar dahulu, sewaktu jam makan atau istirahat, murid-murid digiring menuju kantin atau ruang makan. Disana mereka menghabiskan makanannya, setelah selesai baru mereka bermain. Jadi tidak ada pemandangan murid makan sesuap lalu berlarian kesana kemari. 

Sebenarnya tidaklah sulit menerapkan hal ini kepada putera-puteri anda, lagipula makan sambil berjalan-jalan atau berlari kan tidak baik untuk pencernaan mereka. Apalagi kalau memberi makan di depan rumah atau di pinggir jalan, bayangkan asap, debu dan kotoran yang masuk ke makanan si kecil.

Ada beberapa tips yang dapat anda lakukan agar putera-puteri anda mau duduk manis saat makan:
1.  Katakan dengan tegas kepada mereka, “Nak, sekarang waktunya makan. Bukan waktunya main. Saat makan, kamu harus duduk. Setelah kamu selesai makan, baru kamu boleh bermain.”
Saya yakin awalnya akan sedikit sulit, si anak mungkin akan menangis atau menolak untuk makan. Tetapi janganlah goyah, bila ia belum menyelesaikan makanannya, jangan biarkan ia bangkit dari tempat duduknya. 

2.       Jelaskan kepada mereka, kenapa tidak boleh makan sambil berlari dan apa akibatnya.

3.      Bila terpaksa, berilah iming-iming. “Nak, kamu pingin kan bermain bola. Kalau kamu pingin cepat main bola, kamu habiskan dulu makanannya. Semakin lama kamu makan, semakin lama bisa main bolanya.” 

4.      Konsisten. Terapkanlah hal ini setiap jam makan. Saya yakin dalam waktu yang tidak lama, anak anda akan terbiasa untuk makan di tempat.
Ingatlah, jangan mudah menyerah dan jangan terpancing untuk mengambil jalan keluar yang mudah. Jangan menggunakan alasan anak tidak mau makan untuk membiarkan mereka berlari-larian. Menerapkan disiplin kepada anak memang terlihat dan terasa sulit di awalnya, tetapi begitu hal ini berjalan, maka anda dan si anak jugalah yang merasakan hasilnya.


Regards,
Liana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar