1. Bandel (Tahan Banting)
Coba anda perhatikan, anak2 yang
baru belajar jalan atau anak2 pada umumnya. Bila mereka terpeleset, terbentur
sesuatu hingga benjol, terjatuh dari kursi, t angga, dll. Mereka memang
menangis, pada saat itu. Keesokan harinya, mereka seperti sudah lupa akan hal
tersebut, dan kembali berlari-lari, memanjat kursi, dsb. Anak-anak tidak
mengenal kata kapok dan menyerah.
Tapi, kita, baru mengalami sakit
sedikit, gagal sedikit, sudah menyerah. Tidak mau mencoba lagi, bahkan
cenderung pesimis.
2. Easy to Let Go & Adapt
Anak-anak, bila menangis karena
terbentur, jatuh, atau sedih, mereka hanya menangis saat itu saja. Tidak
mungkin menangisi hal yang sama keesokan harinya. Karena itulah, apabila ada
anak yang sehat, lalu tiba-tiba tertimpa musibah, hingga salah satu anggota
tubuh hilang (cacat) cenderung lebih mudah bertahan dibandingkan dengan orang
dewasa. Because children simply adapt. Mereka dapat menerima kondisi baru dengan
cukup mudah dan beradaptasi dengan kondisi tersebut. Mereka juga tidak “dwell
on past”. Yang sudah lewat, ya sudah lewat. Tidak diingat-ingat dan ditangisi
lagi.
Kalau orang dewasa kena musibah
atau masalah, disesali dan ditangisi bukan hanya berhari-hari, bahkan sampai
berbulan-bulan dan bertahun-tahun.
3. Easy to Forgive
Lihatlah, kalau anak-anak
bertengkar atau berkelahi. Tidak lama
kemudian, mereka sudah main bersama lagi. Pengalaman saya mengajar di berbagai
tempat, paling lama 1 hari mereka bermusuhan. Besok pasti sudah main lagi.
TIdak ada dendam. TIdak menyimpan rasa kesal.
Kalau kita? Kesal sama orang,
dendam. Diingat ingat terus.
Hidup akan terasa lebih mudah dan
menyenangkan kalau kita bisa menyikapinya seperti anak-anak. Let’s learn to be
more like them, tapi ditambah dengan kebijaksanaan dan wawasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar